MAKALAH
PENILAIAN
PROYEK
Disusun
Oleh :
1. HARPAN
(
E1E 010 054 )
2. AHMAD
IWAN KHAIRUZZUHUD ( E1E 010 055 )
3. ABDUL
AZIZURRAHMAN ( E1E
010 056 )
4. BAHRUL
ULUM (
E1E 010 057 )
5. MAR’ATUS
SOLEHA ( E1E 009 066 )
S1
- PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KLEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MATARAM
PENILAIAN PROYEK (PROJECT WORK)
A.
PENDAHULUAN
Dalam proses penyelenggaraan pendidikan,
baik formal maupun nonformal istilah penilaian merupakan salah satu komponen
penting yang harus dilakukan oleh guru atau pendidik dalam rangka mendapatkan
informasi pencapaian tujuan kegiatan pembelajaran. Penilaian memberikan
gambaran berupa pertimbangan kepada guru dalam merumuskan langkah-langkah apa
saja yang harus dilakukan untuk memperbaiki maupun meningkatkan proses
pembelajaran. Penilaian yang dilakukan oleh guru juga setidaknya dapat
menjadi motivasi bagi siswa untuk selalu meningkatkan belajarnya. Siswa yang
mendapat nilai baik akan lebih terpacu untuk terus mempertahankan nilainya. Dan
sebaliknya, siswa yang mendapat nilai kurang baik juga akan merasa malu dengan
siswa yang mendapat nilai baik sehingga terpacu untuk sebisa mungkin
memperbaiki belajarnya.
Melakukan kegiatan penilaian bukan hanya
sekedar memberikan skor atau angka pada hasil belajar tertentu (secara
kuantitatif), melainkan seorang guru harus dapat menginterprestasikan angka
tersebut sehingga benar-benar dapat memberikan informasi dan data yang faktual
mengenai kemampuan siswa (secara kualitatif). Dan untuk mencapai kegiatan
penilaian yang objektif, valid, dan reliabel maka seorang guru perlu paham
didalam memilih dan menggunakan teknik penilaian mana yang cocok untuk mengukur
dan menilai beberapa komponen dari sebuah proses pembelajaran.
Secara
umum penilaian yang dilakukan oleh guru khususnya didalam kelas (penilaian
berbasis kelas) terdiri dari beberapa jenis penilaian, berupa:
1) tes tertulis,
2) tes perbuatan,
3) pemberian tugas,
4) penilaian proyek,
5) penilaian produk,
6) penilaian sikap,
7) penilaian kinerja, dan
8) penilaian portofolio.
Dengan guru mengetahui beberapa jenis
penilaian yang ada maka setidaknya akan membantu guru dalam memilih dan
menentukan jenis penilaian yang cocok untuk setiap Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang telah ditentukan sebelumnya.
Akan tetapi kecenderungan dewasa ini
adalah banyaknya guru yang belum mampu beradaptasi dengan perubahan kurikulum.
Perubahan kurikulum 1994 yang hanya terfokus pada isi atau hanya mengukur hasil
belajar kognitif ke kurikulum yang menekankan pada optimalisasi kompetensi
siswa ternyata juga berimplikasi pada perubahan bentuk penilaian.
Ketidakmampuan guru dalam mengimbangi perubahan bentuk penilaian ini berdampak
pada kualitas penilaian yang dilakukan oleh guru itu sendiri. Sistem penilaian yang dilakukan baik oleh pendidik, sekolah
dan bahkan oleh pemerintah cenderung masih menggunakan penilaian tradisional,
yaitu memberikan sejumlah soal dengan
jawaban pendek, isian atau pertanyaan pilihan ganda dan menilai sejumlah tugas
terbatas yang mungkin tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan selama
proses pembelajaran berlangsung.
Dalam
proses pembelajaran tentunya tidak semua bentuk penilaian akan cocok dengan
materi atau kompetensi yang akan dicapai. Akan tetapi sebisa mungkin bentuk
penilaian yang digunakan dapat mencakup tiga ranah kompetensi, yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Dengan
begitu, penilaian yang dilakukan oleh guru tidak hanya tepat tetapi juga lebih
komprehensif. Dan dari beberapa jenis penilaian yang telah diungkapkan diatas
salah satu jenis penilaian yang cukup komprehensif mencakup ketiga ranah
tersebut adalah penilaian proyek (ProjectWork).
Penilaian proyek memberikan kesempatan kepada siswa untuk seoptimal mungkin
dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam memahami konsep sampai dengan
aplikasi bahkan menciptakan. Dalam penilaian proyek guru dapat menilai siswa
secara individu maupun kelompok. Sikap siswa terhadap proses pembelajaran juga
dapat lebih terpantau.
A.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Sebelum lebih jauh membahas mengenai
penilaian proyek maka perlu kiranya memberikan defenisi mengenai penilaian proyek
itu sendiri. Surapranata memberikan
pengertian penilaian proyek sebagai penilaian berbasis kelas terhadap tugas
yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Depdiknas
mendefenisikan penilaian proyek sebagai penilaian untuk mendapatkan gambaran
kemampuan menyeluruh/umum secara kontekstual, mengenai kemampuan siswa dalam
menerapkan konsep dan pemahaman mata pelajaran tertentu.
Sedangkan menurut
Haryati penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas
yang mencakup beberapa kompetensi yang harus diselesaikan oleh peserta didik
dalam periode atau waktu tertentu. Tugas tersebut dapat berupa investigasi
terhadap suatu proses atau kejadian yang dimulai dari perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan data, dan penyajian data.
Dari pengertian diatas dapat
diidentifikasi beberapa poin pokok dalam memahami pengertian dari penilaian
proyek yaitu :
• Penilaian proyek merupakan penilaian
berbasis kelas
• Penilaian proyek dilakukan pada mata
pelajaran tertentu
• Penilaian proyek dilakukan secara
kontekstual dan komprehensif
• Penilaian proyek berorientasi pada
pengembangan kompetensi siswa
• Penilaian proyek menekankan pada proses dan
produk
• Penilaian proyek dikerjakan selama periode
waktu tertentu
Jadi dapat disimpulkan bahwa
penilaian proyek adalah penilaian berbasis kelas yang dilakukan terhadap
suatu tugas pada mata pelajaran tertentu dalam rangka untuk mendapatkan
informasi kemampuan dan kompetensi siswa secara komprehensif yang harus diselesaikan
dalam periode waktu tertentu. Penilaian proyek dapat berupa, Investigasi
matematik, pengaruh olahraga pada postur tubuh, praktik investigasi fisika, air
di rumah kita (multi-disiplin), perancangan tata ruang sekolah.
Dalam pelaksanaannya penilaian proyek
dapat dilakukan oleh siswa secara individu atau kelompok. Penilaian proyek
umumnya dilakukan dengan mengikuti beberapa tahap dalam pelaksanaannya yang
meliputi,
1)
Perencanaan,
2)
pengumpulan data,
3)
pengorganisasian,
4)
pengolahan data,
5)
dan penyajian data atau presentasi.
Pada tahap
pelaksanaan siswa dituntut untuk merumuskan pokok permasalahan yang nantinya
akan diteliti atau diamati. Selain itu, pada tahap perencanaan ini siswa juga
membuat jadwal pelaksanaan proyek, tempat/lokasi, alat dan bahan, dan lainnya
sesuai dengan instruksi dari guru pembimbing. Setelah pokok masalah dirumuskan
langkah selanjutnya adalah pelaksanaan proyek. Pada tahap ini siswa dapat
terjun ke lapangan atau masuk dalam setting
sosial tertentu untuk mengamati dan menghimpun data. Pengumpulan data akan
tergantung dengan masalah pokok dalam proyek, apakah proyek di fokuskan pada
proses atau produk. Langkah selanjutnya adalah pengorganisasian.
Maksud dari pengorganisasian disini
adalah data yang telah dihimpun dari lapangan kemudian dikelompokkan sesuai
dengan pokok-pokok masalah dalam proyek tersebut. Tahap selanjutnya, setelah
data terhimpun dan dikelompokkan kedalam pokok-pokok masalah maka data-data
tersebut di interpretasikan atau dianalisis, tahapan ini dinamakan pengolahan
data. Dan setelah data dianalisis sampai pada pengambilan kesimpulan langkah
selanjutnya adalah menyusun laporan atau penyajian data.
Pada tahap penyajian data atau
penulisan laporan proyek ini setidaknya mengikuti sistematika penulisan yang
terdiri dari;
1) Pendahuluan,
memuat dasar pemikiran dan strategi menjawab masalah.
2) Pengumpulan
data, apa data utama dan antisipasi kesulitan.
3) Bagian
inti/pembahasan, temuan utama, minimal 3 sub bagian.
4) Kesimpulan,
menjawab apa, mengapa, dan bagaimana.
5) Daftar
bacaan, berisi sumber-sumber bacaan yang relevan dengan masalah proyek.
6) Lampiran.
Dalam melakukan penilaian proyek,
dalam hal ini guru perlu memperhatikan hal-hal berikut ini :
• Kemampuan pengolahan, yaitu kemampuan
peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi, mengelola waktu dalam
pengumpulan data serta penulisan laporan.
• Relevansi, kesesuaian mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tahapan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam
pembelajaran.
• Keaslian, proyek yang dilakukan peserta
didik adalah hasil karya mereka, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa
petunjuk, arahan serta dukungan proyek kepada peserta didik.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal
dalam pelaksanaan penilaian proyek dalam hal ini guru sangat berperan dalam
membimbing siswa baik bekerja secara individu maupun kelompok. Bimbingan guru
sangat diperlukan mulai dari tahap awal siswa akan menentukan topik dalam tugas
proyek mereka sampai dengan pembuatan laporan.
Manfaat
penilaian proyek
Penilaian
proyek ini bermanfaat untuk menilai keterampilan menyelidiki secara umum
pemahaman dan pengetahuan dalam bidang tertentu, kemampuan dalam
mengaplikasikan pengatahuan dalam suatu penyelidikan serta menilai kemampuan
menginformassikan obyek secara jelas.
Ada dua tipe penilaian proyek yaitu
penilaian proyek yang menekankan pada proses serta penilaian proyek yang
menekankan pada produk.
Langkah-langkah
Penilaian Proyek
a).
Langkah penilaian proyek yang berfokus pada proses
·
Merencanakan penilaian
o
Melihat kesesuaian dengan kompetensi
yang dituntut kurikulum, misalnya kerja ilmiah, berfikir dan bekerja
sistematis, menggunakan alat sains serta mengumpulkan data.
o
Dapat dikelola, artinya topik tidak
terlalu luas maupun terlalu sempitserta mempertimbangkan tingkat kesulitan
proyek.
·
Merancang sfesifikasi proyek yang
berfokus pada proyek
o
Memilih topik (siswa diberi kebebasan
menentukan masalahnya)
o
Memetakan area yang dicakup
·
Melaksanakan pencatatan kegiatan secara
mandiri oleh siswa
·
Siswa membuat laporan hasil kegiatan
b).
Langkah penilaian proyek yang berfokus pada produk
langkah-langkahnya
sama dengan langkah penilaian proyek yang menekankan proses, hanya terdapat
perbedaan pada sfesifikasi proyek, yaitu proyek yang menghasilkan produk selain
dalam bentuk laporan dan produk dapat dipresentasikan.
Kelebihan
Penilaian Proyek
Haryati dalam bukunya Model dan
Teknik Penilaian mengungkapkan beberapa kelebihan dari jenis penilaian proyek
diantaranya;
• Merupakan bagian internal dari proses
pembelajaran terstandar, bermuatan pedagogis, dan bermakna bagi peserta didik.
• Memberi peluang kepada peserta didik untuk
mengekspresikan kompetensi yang dikuasainya secara utuh.
• Lebih efesien dan menghasilkan produk dan
memiliki nilai ekonomis.
• Menghasilkan nilai penguasaan kompetensi
yang dapat dipertanggung jawabkan dan memiliki kelayakan untuk disertifikasi.
Kekurangan
penilaian Proyek
Adapun kekurangan dari penilaian proyek adalah sebagai berikut:
·
Membutuhkan guru
·
Proyek yang diberikan bisa saja dikerjakan oleh orang
lain.
·
Membutuhkan waktu yang lebih
·
Membutuhkan biaya yang harus dikeluarkan oleh siswa
Contoh Penilaian Proyek
·
Materi : Pertumbuhan Tanaman
·
Perencanaan kegiatan : Observasi menanam salah
satu jenis tanaman
·
Pembuatan laporan atau makalah
·
Mengadakan kegaitan diskusi panel di dalam kelas
dimoderatori oleh guru
Penilaian dilakukan terhadap :
·
Keaktifan saat mengikuti talkshow
·
Makalah yang dibuat
·
Aktifitas dalam diskusi panel
Format Asesmen Proyek dalam Proses
·
Kelas : II Mata Pelajaran : Sains
·
Materi
: Pertumbuhan tanaman
·
Nama Siswa : ……………………..
|
No.
|
Deskripsi
|
Skor
|
|
1.
|
Menyiram tanaman
setiap hari, mengamati pertumbuhan
tanaman dan mencatatnya
|
4
|
|
2.
|
Menyiram tanaman
setiap hari, mengamati tetapi
tidak mencatatnya.
|
3
|
|
3.
|
Menyiram jarang, mengamati pertumbuhan tanaman
tetapi tidak mencatatnya
|
2
|
|
4.
|
Tidak menyiram dan tidak mencatat hasil pengamatan
|
1
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar